Sahabat MerdekaSiana, pernahkah menonton orangtua yang seakan-akan 'diperbudak' anak sendiri? Anak telah masuk usia remaja tapi tetap kolokan. Mogok berangkat kuliah demi minta dibelikan motor oleh orangtua, alias merengek-rengek minta ponsel baru, padahal orangtua telah di usia senja.
SILAHKAN SIMAK DAN JANGAN LUPA BANTU SEBARKAN
Apabila mau ditelusuri lebih jauh, kami sebagai orangtua juga butuh meperbuat introspeksi: Jangan-jangan anak bersikap demikian sebab ada kesalahan didik alias pola asuh sejak kecil?
Apakah kami telah menerapkan pola asuh yang benar, yakni 'memanjakan' anak hanya hingga ia berumur tujuh tahun, boleh membelikan anak ini-itu serta memperperbuat mereka layaknya pangeran serta putri raja.
Kemudian orangtua telah harus melatihnya kedisiplinan, tanggung jawab serta kemandirian seusai usia tujuh tahun hingga empat belas tahun, umpama menerapkan aturan anak harus shalat lima waktu tanpa dapat ditawar lagi, membiarkan mereka bertanggungjawab makan, mandi, cuci piring sendiri.
Baru seusai itu memperperbuat anak sebagai sahabat seusai ia berumur empat belas tahun ke atas. Yakni kami sebagai orangtua adalah tempat curhat paling enjoy untuk anak-anak remaja kita.
Nah, apakah kami telah meperbuat pola asuh demikian, alias jangan-jangan kami memanjakan anak terlalu lama, menyuapi serta memandikan mereka setiap hari padahal mereka telah dapat makan serta mandi sendiri.
Atau, jangan-jangan kami terlalu berkuasa atas anak. Rutin keras dalam menghukum serta terlalu tak sedikit memberi keharusan pada mereka, jadi mereka memendam dendam yang akhirnya meledak begitu mereka remaja serta saat orangtua telah renta.
Wahai orangtua, jangan biarkan anak memperbudak diri kita, mereka harus diajarkan untuk menghormati orangtua sejak kecil. Janganlah orangtua terbiasa meminta maaf atas kesalahan anak-anaknya, dengan demikian anak bakal rutin berulah sebab tahu ada orangtua yang senantiasa melindungi mereka.
Di akhir jaman, Rasulullah bersabda salah satu tanda kiamat sempat disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam terhadap Malaikat Jibril yang datang dalam wujud laki-laki tampan.
“Apabila budak wanita telah melahirkan tuannya” (HR. Muslim)
Syaikh Musthafa Dieb Al Bugha serta Syaikh Muhyidin Mistu dalam Al Wafi membahas makna ini, “Tidak sedikit anak yang durhaka pada orangtuanya, mereka memperperbuat orangtuanya semacam perlakuan baginda terhadap budaknya.”
Sahabat , semoga kami dapat menjadi orangtua yang amanah, yang sanggup membentuk anak-anak berkarakter sholeh serta tangguh. Aamiin.(cerminan)
0 Response to "Inilah Kesalahan Orang Tua Mendidik Anak,,,,,, Bikin Istilah Budak Melahirkan Tuannya Semakin Nyata,BACA KALAU BERANI...."
Posting Komentar